KANDANG AYAM TERBUKA TIPE F.A.E

KANDANG AYAM TERBUKA TIPE F.A.E
(FUTURISTIK, AERODINAMIS, EKONOMIS)
(oleh Winarno)
Faktor-faktor Yang Berpengaruh Dan Menentukan Keberhasilan Beternak :
1. Bibit ……………………………....……… 10%
2. Kandang ………………………….……. 10%
3. Nutrisi ……………………………....…… 20%
4. Manajemen Pemeliharaan …. 50%
5. Keberuntungan ……………….……. 10%
Kali ini bahasannya saya fokuskan pada sistem perkandangan yang baik dan benar berdasarkan pengalaman pribadi dimana saya sebagai pengelola peternakan, dituntut harus bisa mendapatkan performance ayam yang baik. Diharapkan bisa mencapai standar yang ditulis oleh perusahaan pembibitan di dalam buku manualnya.
Idealnya, pada saat ini tahun 2010 dst, lokasi peternakan atau farm ayam ras petelur, pedaging dan atau pembibitan, berada di dataran yang tingginya di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (DPL). Di dataran tinggi.
Ayam ras ini sejatinya tidak tahan panas karena nenek moyangnya berasal dari daerah sub-tropis, dingin dan kering.
Di negara tropis Indonesia, kondisi lingkungan yang setara dengan daerah sub teopis berada di ketinggian 1.000 - 1.500 meter DPL akan didapat suhu dan kelembaban yang ideal bagi hidup dan kehidupan ayam, yaitu pada ;
1. Suhu antara 18° - 26° Celcius;
2. Kelembaban relatif (relative humidity = R.H) antara 50 – 70%;
3. Heat index (H.I) antar 150 – 155 adalah kondisi lingkungan yang nyaman untuk hidup hewan ternak dan unggas.
Masalahnya, bila lokasi farm yang ada di dataran rendah, < 500 m DPL, maka perlu dilakukan penyesuaian dari sisi kontruksi dan tata letak kandang. Lebih-lebih dengan adanya isu efek global warmming dimana bumi semakin panas. Diperkirakan dalam waktu 10-20 tahun ke depan suhu bumi naik 1-2° Celcius. Pada hal ayam tidak tahan panas, maksimum 27° C di dalam kandang. Bila suhu tempat hidup ayam suhunya lebih dari 30° C, bisa menyebabkan HEAT STRESS dan bahkan HEAT STROKE, berakibat mati karena pecah pembuluh darah di organ dalamnya.
Syarat Kandang Ayam Terbuka Tipe Futuristik, Aerodinamis dan Ekonomis (F.A.E), untuk broiler dan layer di dataran rendah dan sedang
1. Arah memanjang kandang, timur – barat :
> Hal ini untuk mendapatkan ventilasi yang maksimum. Mengingat letak geografi Indonesia yang berada di katulistiwa, hanya ada 2 (dua) musim, hujan dan kemarau. Sedangkan arah angin di Indonesia secara umum dari utara ke selatan dan pada musim berikutnya dari selatan ke utara. Sehingga, begitu ada angin bertiup, bisa langsung menggantikan udara kotor di dalam kandang dengan udara bersih;
> Ayam tidak perlu kena matahari langsung karena ayam tidak tahan panas dan bila kena matahari langsung dalam waktu yang cukup lama (berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu), bisa menyebabkan kerusakan bulu dan kulitnya.
2. Lebar kandang maksimum 7,0 - 7,2 meter :
> Alasan pertama, karena panjang kayu pada umumnya adalah 4 (empat) meter. Tetapi panjang bersih yang bisa dimanfaatkan 3,7 - 3,8 meter. Belum lagi dikurangi panjang sambungan di ujung-ujung kayu. Sehingga panjang kayu efektifnya hanya 3,5-3,6 meter. Bila lebar kandang 7,0 - 7,2 meter, berarti pakai 2 batang kayu;
> Alasan kedua, untuk mendapatkan ventilasi di dalam kandang ayam yang lebih baik;
> Bila mau membuat kandang ayam lebih lebar, misalnya 10,5 meter, maka yang perlu diperhatikan tinggi tiang kandang, sebaiknya tinggi tiangnya total 5,75 meter. Hal ini untuk menjamin suhu di dalam kandang tidak lebih dari 30° C dengan ventilasi udara tetap lancar. Aerodinamis.
> Sudut atap dibuat lancip dengan kemiringan minimum 45° supaya udara panas di dalam kandang bisa cepat naik dan diganti dengan udara dari bawah atau dari samping. Caranya, tiang kuda-kuda tingginya setengah dari lebar kandang. Keuntungan kandang lebar 10,5 meter, biaya kandang menjadi lebih murah bila dihitung per ekornya (ekonomis).
3. Panjang kandang ayam :
> Panjang kandang ayam terbuka tipe F.A.E, bisa tak terbatas tergantung ketersediaan lahannya. Panjang kandang idealnya 80 - 120 m, kapasitas 8.000 - 13.000 ekor;
> Bila mengikuti ukuran kayu, maka seyogyanya jarak antar tiang 3,5 – 3,6 meter. Semakin panjang kandang ayam yang dibuat, biayanya semakin ekonomis per ekornya. Hanya, ada sedikit kendala bila kandang terlalu panjang, lebih dari 100 meter, yaitu kerataan tanahnya, agak sulit mendapatkan kerataan yang sesuai water pass bila terlalu panjang. Sehingga menjadi lebih sulit dalam pemasangan talang air minum ayam. Tetapi bila distribusi air minumnya pakai nipple, tidak terlalu masalah dengan kerataan tanah. Distributor air bisa dipasang di bagian tengah kandang. Aliran air di dalam pipa ke arah kiri dan ke kanan;
4. Kandang ayam terbuka tipe F.A.E harus tinggi. Alasannya :
> pada ketinggian 50 cm dari tanah, kadar ammonia dari kotoran ayam masih sangat tinggi, >50 ppm;
> pada ketinggian 100 cm dari tanah, kadar ammonia masih tinggi, <15 ppm;
> pada ketinggian 150 cm dari tanah, kadar ammonia sudah relative rendah, <5 ppm, sudah tidak berpengaruh ke saluran pernapasan ayam dan tidak meng-iritasi mukosa hidung dan mata ayam;
> Maka, bila ditinjau dari ketersediaan oksigen yang akan dihirup oleh ayam tanpa terganggu oleh adanya ammonia, maka tinggi sangkar ayam yang si baris paling bawah seyogyanya di atas 150 cm dari tanah.
Kemudian, jarak baris sangkar yang paling atas ke atap, minimum 1,5 meter. Hal ini untuk mengurangi efek panas dari atap. Jadi, total tinggi tiang kandang seharusnya 5,75 meter di atas tanah. Posisi sangkar ayam berada di tengah-tengah ketinggian kandang.
5. Atap bertingkat :
> Atap kandang ayam terbuka dibuat bertingkat (atap monitor), wajib hukumnya karena untuk menjamin AIR FLOW (aliran udara) ke atas untuk membuang panas sehingga di dalam kandang tidak mati angin;
> Sudut kemiringan atap dibuat minimum 45° atau tinggi tiang tengah, ½ dari lebar kandang. Bila lebar kandang ayam 7 m, maka tinggi tiang tengah kuda-kuda 3,5 m. Bila lebar kandang 9,6 m, maka ketinggian sudut 4,8 m
> Tujuannya, udara panas di dalam kandang segera naik, dengan demikian udara di dalam kandang segera diganti dengan udara yang segar, tidak sampai terjadi ”mati angin”. Suhu di dalam kandang bisa di bawah 30° C, pengaruh panas dari luar kandang bisa diredam 3 - 4° C (futuristik);
> Atap sebaiknya dibuat dari bahan yang tidak menyerap panas tetapi justru memantulkan panas. Ada 2 pilihan, asbes atau galvalum (zinc aluminium).
6. Jarak antar kandang :
> Bila kandangnya lebih dari 1 unit atau lebih jarak antar kandang diukur dari tiris (ujung atap) ke tiris kandang di sebelahnya, minimum selebar kandang;
> Tujuannya, untuk menjamin ventilasi di dalam masing-masing kandang mendapat alir udara yanglancar (aerodinamis) dan mengurangi resiko penularan penyakit.
7. Material kandang, bisa dibuat dari bambu, kayu bulat, kayu gesek, kayu pohon kelapa, besi bulat, besi kanal “C” atau “U” atau pun beton cor. Tergantung dari anggaran yang tersedia. Bila material yang dipakai berkualitas dengan harga mahal, maka umur pakainya pun lebih lama.
Dengan kandang ayam petelur terbuka tipe F.A.E ini, susut/deplesi pada ayam petelur bisa kurang dari 10% seperiode, sampai dengan umur 80 minggu. Sehingga performance dalam satu periode hen house-nya, bisa mencapai rata-rata 21 kg telur atau 330 butir telur per ekor. Sehingga modal investasinya dalam tempo -/+ 4,5 tahun bisa kembali. Bila pakai kandang sistem tertutup (close housed), biaya investasi, operasional dan perawatannya, mahal. Modal investasinya minimum 7 (tujuh) tahun baru kembali.

Komentar