TEKNIK PEMBERIAN PAKAN PADA LAYER DI DAERAH TROPIS (INDONESIA)

TEKNIK PEMBERIAN PAKAN PADA LAYER DI DAERAH TROPIS (INDONESIA)
Pemberian pakan pada layer di daerah tropis yang paling tepat adalah 1 (satu) kali saja, yaitu pada pukul 15:00 waktu setempat.
Tujuan saya tulis cerita ini supaya para peternak layer benar-benar jelas (clear) dan tidak terjadi simpang siur pengertiannya tentang teknik pemberian pakan pada ayam di daerah tropis. Kalau baik dan benar, silakan diterapkan, maka Anda yg untung. Kalau dianggap tidak baik, lupakan dan Anda tidak rugi.
ALASANNYA
1. Ingat, ayam kodratnya adalah pemakan biji-bijian. Pakan berbentuk biji/butir lebih disukai dibanding bentuk tepung (mash). Lebih-lebih biji-bijian yang berwarna menyolok : merah, kuning atau hijau;
2. Secara alami, dorongan ayam untuk makan terutama adalah untuk mencukupi kebutuhan akan energi/kalori karena ayam bersuhu tubuh tinggi, 40˚ C (manusia 37˚ C). Sedangkan komponen pakan yg lain, “numpang” untuk melengkapi kecukupan gizinya;
3. Secara alami, nafsu makan ayam terbanyak (70 - 80%) adalah pada sore hari, 3 (tiga) jam sebelum gelap karena matahari tenggelam. Saat tanpa cahaya, mata ayam akan rabun atau buta ayam;
4. Malam sampai dini hari, pukul 18:00 - 01:00 waktu setempat (7 jam), tanpa lampu tambahan, biarkan ayam tidur. Makhluk hidup perlu istirahat yang cukup, 7 – 8 jam. Justru penyerapan gizi pakan terutama kalsium akan lebih sempurna saat makhluk hidup tidur. Kalau toh lampu dinyalakan pada pukul 18:00 – 22:00 waktu setempat, sisa cuaca panas sore hari masih ada, belum benar-benar dingin;
5. Berikan sinar tambahan pada pukul 01:00-06:00 waktu setempat (5 jam) dengan dosis 20 – 40 Lux. Bila pakai lampu neon TL atau SL, dayanya 0,8 – 1,0 Watt/m-2 luas dalam kandang. Bila pakai lampu pijar, dosisnya 3,0 – 3,5 Wat/m-2. Jarak terjauh dari titik lampu ke mata ayam, 2 (dua) meter. Supaya memudahkan pengaturan mati dan menyalanya lampu, instalasi listrik penerangan di dalam kandang mesti dipasangi "timer" untuk mengatur nyala lampu secara terprogram. Keuntungannya, bisa dipastikan pada dini hari cuacanya dingin. Begitu lampu menyala pada pukul 01:00 waktu setempat, ayam akan bangun kemudian minum dan makan. Saat cuaca dingin lah, ayam akan lebih suka makan tanpa resiko “heat stress”;
6. Pada pagi hari, antara pukul 06:00-07:00 waktu setempat, sisa pakan diratakan. Seharusnya masih tersisa -/+ 1,5 cm;
7. Pada pukul 09:00 waktu setempat, pakan diratakan lagi. Yang tebal digeser ke bagian yang tipis. Standarnya, pakan yang tersisa -/+ 0,5 cm. Bila pada pukul 09:00 waktu setempat pakannya tipis atau habis, langsung ditambah 2 - 3 gram/ekor, dibagi secara merata. Ini sebagai catatan bahwa, jatah pakan yang akan diberikan nanti sore pukul 15:00 waktu setempat perlu ditambah 2 - 3 gram/ekor supaya besuknya bisa pas, pukul 12:00 waktu setempat, habis;
8. Pada pukul 12:00 waktu setempat, pakan harus sudah habis. Ini yang dipakai sebagai patokan “feed intake” harian sesuai dengan kebutuhan ayam layer (ad libitum), dan bisa berubah setiap harinya. Puasakan makan selama 3 jam dari pukul 12:00 -15:00 waktu setempat, setiap hari. Jangan puasakan ayam lebih dari 1 (satu) kali dalam sehari, berdosa. Tapi air minum harus selalu tersedia (ad libitum);
9. Bila pada pukul 12:00 waktu setempat pakan belum habis, harus dikuras. Hasil kurasan pakan ditimbang. Bisa diberikan nanti pada pukul 15:00. Karena ada pakan sisa, maka jatah pakan sore hari dikurangi sebanyak 2 (dua) kali sisa pakan supaya jatah pakan untuk besuk bisa pas, jam 12:00, habis;
10. Dengan program pengosongan pakan 3 (tiga) jam pada siang hari manfaatnya :
10.1. bisa mengurangi resiko stres akibat panas (heat stress);
10.2. tempat pakan selalu bersih dan kering, terhindar dari jamur;
10.3. supaya ayam memakan semua komponen pakan, baik yang berbentuk butiran mau pun yang berbentuk tepung (mash). Dalam siklus sehari (24 jam), semua komponen pakan, termakan.
Makanya, perlu didukung pemotongan paruh ayam yang ke-2 pada umur 9 atau 10 minggu dimana potongan pruhnya harus rata. Selain untuk mengurangi kanibal, manfaatnya supaya bisa makan dengan baik walau pun pakannya berbentuk tepung. Pemberian pakan 1 kali sehari, akan didapat penghematan 1 gram/ekor/hari karena feed intake-nya, akurat;
11. Ayam lah yang berhak menentukan berapa jatah pakannya (feed intake) yang dia butuhkan. Tugas peternak menyediakan pakan jumlahnya cukup dengan kualitas baik dan benar, seimbang komponen-komponen penyusunnya. Ibarat bahan bakar, berikan pakan dengan kualitas setara dengan PERTAMAX PLUS RON-95 atau PERTAMAX TURBO RON-98, biar irit. Bukan Premium.
Ingat, ayam tidak tahu harga pakan yang dimakan. Ayam tahunya tinggal makan;
12. Gunakan OCTANE BOOSTER untuk pakan, yaitu probiotika yang khusus untuk unggas dengan manfaat untuk membantu meningkatkan daya cerna saluran pencernaan terhadap makan;
13. Dari metode pemberian pakan 1 (satu) kali ini, bila dicatat dengan baik dan benar, maka peternak bisa mengevaluasi dan tahu korelasi antara kualitas pakan dengan :
a. feed intake (asupan pakan) jumlahnya tepat sesuai kebutuhan ayam layer;
b. bobot badan ayam layer harus ditimbang setiap bulan dengan pengambilan sampel secara DIAGONAL RANDOM SAMPLING;
c. HW% diharapkan bisa sesuai standar strain, yaitu antara 82 – 84%;
d. bobot telur (egg weight) per butir, diharapkan bisa minimum 63 gram/butir;
e. bobot kg telur per 1.000 ekor (egg mass) diharapkan bisa 52 – 53 kg;
f. FCR diharapkan bisa 2,05 - 2,09.
BIAS
Bila performance-nya masih kurang baik dibanding standar strain, lakukan lah perubahan-perubahan yang terukur. Atau konsultasikan dengan orang yang benar-benar ahli dan berpengalaman di bidang manajemen peternakan dan sekaligus ahli nutrisi unggas.
Catatan, produktifitas ayam layer Anda baik, sedang atau jelek jangan tahunya karena kebetulan, tapi harus diketahui berdasarkan data riil di farm Anda. Perubahan yang akan dilakukan pun harus berdasar alasan ilmiah yang bisa dipertanggung-jawabkan secara profesional. Bukan katanya katanya. Karena tiap-tiap daerah perlu penyesuaian-penyesuaian keseimbangan kandungan gizi pakannya akibat pengaruh heat index (HI).

Komentar